Thursday, February 14, 2013

jalan jalan di bangkok yukkkkkkkkk

Jalan jalan ke Bangkok di mata turis Indonesia mulai populer setelah orang bosan ke Singapore dan Kuala Lumpur. Terlebih penerbangan langsung AirAsia dari Jakarta Bangkok hanya sekitar 3 jam 25 menit, terbang jam 16.20 dan tiba 19.45.

Tiba di Airport

Swarnabhumi Airport adalah pintu gerbang masuk mancanegara ke Bangkok. Airport ini tergolong baru dan besar, namun efisien. Papan penunjuk arah tertulis jelas dalam bahasa Thai dan English. Petugas imigrasi mungkin terkesan tidak professional dan agak lambat namun tidak ada masalah.
Untuk menuju pusat kota, tersedia shuttle bus yang tiketnya dapat Anda beli begitu tiba di Arrival Hall. Tersedia 4 jalur bus, yang populer bagi turis adalah menuju Sukhumvit dan Khao San Road, jadi pastikan Anda tahu lokasi hotel sebelum membeli tiket bus.
Mulai awal 2010, tersedia airport train menuju kota. Sayangnya saya belum sempat mencobanya sehingga tidak dapat memberikan banyak informasi mengenai harga dan tiket. Airport rail link ini berhenti di beberapa stasiun seperti Makasan (interchange dengan MRT) dan Phaya Thai (interchange dengan BTS).

Transportasi

Bangkok juga tidak lepas dari kemacetan, namun tidak terlalu stress dibanding Jakarta karena pengendara mobil yang lebih tertib dan jumlah pengendara motor yang sedikit.
Trotoar Bangkok rata-rata sudah nyaman bagi pejalan kaki. Lebar trotoar umumnya 2 meter hingga 4 meter di jalan-jalan utama. Saya rasa membawa stroller juga tidak mengalami kesulitan.
Persiapkan waktu Anda dengan matang, spare waktu yang cukup untuk mengantisipasi kemacetan. Menggunakan kereta layang BTS tentu saja pilihan yang paling efisien bagi turis.
Bangkok memiliki beberapa pilihan moda transportasi, mulai dari taxi, bus kota, tuk-tuk, boat melintasi sungai, hingga kereta massal yang disebut BTS SkyTrain dan MRT.
BTS SkyTrain adalah jalur kereta yang dibangun melayang di atas jalan raya, sedangkan MRT/Subway Bangkok beroperasi di bawah tanah dan saat ini hanya punya 1 line.
Transportasi di Bangkok sudah semakin maju dengan dibukanya jalur ke-3 BTS SkyTrain serta line MRT. Jadi hingga saat ini, Bangkok sudah mempunyai 4 jalur kereta massal, 3 jalur bersifat di atas tanah, dan 1 jalur berupa MRT.
BTS SkyTrain (penduduk lokal hanya tahu kata BTS, jangan coba-coba tanya orang dengan keyword ‘SkyTrain’) saat ini memiliki 3 jalur, dengan kode N (North), E (East), dan S (South) sesuai dengan jalur yang dilayani, dan diberi nomor seperti E1 E2 dst. Semua jalur bertemu di stasiun SIAM. Semua jalur ini terletak di kanan sungai Chao Phraya kecuali 2 stasiun terakhir jalur S (S7 dan S8). Satu stasiun diberi kode W (West) yaitu National Stadium sebagai perpanjangan dari jalur S.
Tiket kereta BTS dapat dibeli di setiap stasiun, berupa tiket one-way, day pass (THB 100), atau monthly pass. One-way tiket harus dibeli dari mesin tiket menggunakan uang koin (tukarkan uang kertas ke uang koin di loket staff). Harga ditentukan sesuai jumlah stasiun yang Anda lalui, dapat dilihat langsung di samping mesin tiket. Misalkan untuk 1-3 stasiun, dihitung sebagai 1 stage, maka Anda cukup menekan tombol 1, lalu masukkan uang koin sejumlah yang diminta.
Sayangnya tiket BTS tidak dapat dipakai di MRT. Anda harus membeli tiket jenis lain untuk MRT. One-way tiket MRT bentuknya seperti koin kasino, dibeli dari mesin tiket otomatis (menerima uang kertas hingga THB 100 dan koin). Cara menggunakannya adalah dengan menempelkan koin ini di barrier gate saat masuk, dan saat keluar di stasiun tujuan koin ini dimasukkan ke dalam slot untuk membuka barrier gate. Tersedia juga kartu magnetik yang dapat diisi ulang(seperti Singapore ez-Link atau HK Octopus) jika Anda berencana tinggal di Bangkok selama beberapa hari.
Sebagai turis, menggunakan SkyTrain dan MRT sangat direkomendasikan mengingat kemacetan Bangkok yang hampir sama seperti Jakarta. Walaupun tidak mengcover seluruh penjuru kota, namun hampir semua tempat belanja (Siam Paragon dkk) dan beberapa objek wisata dilalui atau berada dekat dengan jalur kereta.
Jika objek wisata tidak dapat dicapai dengan kereta massal ini, Anda sebaiknya tetap menggunakannya hingga stasiun yang paling dekat, disambung dengan naik taksi.

Taksi Bangkok tersedia cukup banyak, namun akan cukup sulit menemukan taksi kosong di saat hujan. Umumnya sopir taksi SAMA SEKALI tidak dapat berbahasa Inggris, sehingga sebaiknya Anda membawa alamat hotel atau tempat tujuan Anda dalam bahasa Inggris yang dilengkapi bahasa Thai. Tarif taksi (menurut saya) tidak terlalu mahal, kira-kira sama seperti tarif taksi Jakarta, dan tentu jika naik ber-empat bisa sharing biaya.
Ada banyak perusahaan operator taksi, dan sebagian tidak mau menggunakan argometer. Cukup sulit menjelaskan taksi mana saja yang selalu menggunakan argo karena nama perusahaan atau tulisan di seluruh body taksi ditulis dalam bahasa Thai. Jadi sebelum naik taksi, coba pastikan ke sopir apakah mau menggunakan meter.

No comments:

Post a Comment